KONSEP DASAR DRAMA
MANFAAT BELAJAR DRAMA
KONSEP DASAR DRAMA
A. Drama
Kata drama berasal dari bahasa Yunani ‘dram’ atau ‘dramoal’ yang berarti berbuat atau beraksi (to act). Itu sebabnya pemain drama dinamakan aktor (actor) dan permainannya dinamakan akting (acting). Drama bermula dari ritual pemujaan terhadap para dewa.
B. Sandiwara
Sandiwara berasal dari bahasa Jawa ‘sandi’ berarti rahasia dan ‘warah’ berarti ajaran atau tersamar, Kata ini dipakai untuk menggantikan kata ‘toneel’ yang berasal dari bahasa Belanda. Kata sandiwara Pertama kali disampaikan pada masa penjajahan Jepang (1942-1945) oleh K.G.P. Mangkunegara VII sebagai penemu istilah.
- Membantu keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis)
- Meningkatkan pengetahuan budaya
- Mengembangkan cipta dan rasa
- Menunjang pembentukan anak
KONSEP DASAR DRAMA
A. Drama
Kata drama berasal dari bahasa Yunani ‘dram’ atau ‘dramoal’ yang berarti berbuat atau beraksi (to act). Itu sebabnya pemain drama dinamakan aktor (actor) dan permainannya dinamakan akting (acting). Drama bermula dari ritual pemujaan terhadap para dewa.
B. Sandiwara
Sandiwara berasal dari bahasa Jawa ‘sandi’ berarti rahasia dan ‘warah’ berarti ajaran atau tersamar, Kata ini dipakai untuk menggantikan kata ‘toneel’ yang berasal dari bahasa Belanda. Kata sandiwara Pertama kali disampaikan pada masa penjajahan Jepang (1942-1945) oleh K.G.P. Mangkunegara VII sebagai penemu istilah.
C. Teater
Berasal dari bahasa Yunani ‘theatron’ yang berarti
tempat atau gudang pertunjukan. Teater masuk ke Indonesia melalui masyarakat Belanda
peranakan dan Tionghoa peranakan. Kelompok teater pertama di Indonesia pada tahun 1891 bernama
Komedi Stamboel.
D. Teater Tradisional
Teater tradisional di Indonesia diawali dengan
munculnya teater klasik yang berkembang di Istana dan teater rakyat yang
berkembang di pedesaan. Teater klasik terdiri atas wayang boneka dan wayang
orang. Wayang boneka lebih tua dibandingkan dengan wayang orang. Wayang boneka 3 dimensi (wayang golek) dan 2 dimensi (wayang kulit).
UNSUR INTRINSIK DRAMA
A. Tema
Tema adalah gagasan pokok yang penyampaiannya sangat didukung oleh jalinan unsur tokoh, plot, dan latar lakon. Tema dapat dikategorikan menjadi tema tradisional dan tema nontradisional. Tema tradisional berkaitan dengan masalah kebenaran dan kejahatan yang bersifat universal. Tema nontradisional berupa ide utama yang tidak lazim atau bersifat melawan arus.
B. Amanat
Amanat yaitu pesan yang ingin disampaikan engarang melalui karyanya. Amanat dapat berupa jalan keluar yang diberikan pengarang terhadap permasalahan yang rumit dalam lakon. Amanat bersifat subjektif, sedangkan tema bersifat objektif.
C. Alur
Alur adalah tentetan peristiwa yang terjadi dari awal sampai akhir, yang disebabkan adanya hubungan logis. Alur dibagi menjadi tiga, yaitu alur progresif (alur maju), alur regresif (alur mundur), dan alur compound plot (alur campuran). Alur tidak sama dengan plot.
D. Plot
Plot merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi karena adanya hubungan sebab akibat (kausalitas). Tahapan plot terdiri atas mengenalan, pertikaian, perumitan, klimaks, peleraian atau penyelesaian (denoumen-katarsis).
E. Tokoh
Tokoh dibagi menjadi dua, yaitu yang berdasarkan perannya dan berdasarkan fungsinya. Tokoh yang berdasarkan perannya mencakup tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh tritagonis. Sementara tokoh berdasarkan fungsinya mencakup tokoh utama atau sentral, tokoh pembantu, dan tokoh bawahan.
F. Watak - Perwatakan
Perwatakan merupakan cara kerja pengarang menampilkan watak tokoh melalui 3 dimensi, yakni dimensi fisiologis (fisik), dimensi psikologis (psikis), dan dimensi sosiologis (sosial).
G. Latar
Latar (seting) mengacu pada segala keterangan tentang waktu, ruang, dan suasana peristiwa dalam drama. Dalam pementasan drama, seting tidak dideskripsikan lewat kata-kata melainkan melalui dekorasi, cahaya, dan musik. Latar dibagi menjadi 4, yaitu latar fisik, latar spiritual, latar netral, dan latar tipikal.
H. Dialog - Notasi
Drama merupakan rangkaian dialog. dalam teks drama terdapat dialog dan notasi. Notasi ditulis dalam bentuk berbeda dengan dialog. Biasanya memiliki ciri tersedniri, misalnya menggunakan tanda kurung, Berhuruf besar semua, atau dicetak miring. Notasi merupakan deskripsi, gambaran gerak, yang tidak diucapkan oleh aktor.
I. Babak - Adegan
Babak adalah bagian terbesar dari sebuah lakon drama yang terdiri atas beberapa adega, dalam pementasan ditandai dengan turunnya layar atau padamnya penyinaran panggung. Sementara adegan adalah bagian dari babak yang ditandai dengan muncul atau perginya pemain dari arena.
UNSUR EKSTRINSIK DRAMA
- Nilai budaya
- Nilai sosial
- Nilai moral
- Nilai religius
Komentar
Posting Komentar